Kernet pikap Wardono (65) yang alami kecelakaan maut di Watugong, Banyumanik, meninggal dunia selepas mendapatkan perawatan medis di RSU Banyumanik 2, Sabtu (24/9/2022) sekira pukul 18.45 WIB.
Korban menyusul sopir pikap yang sebelumnya tewas di lokasi kejadian.
Berarti kecelakaan tersebut tewaskan dua lansia asal Kabupaten Pati.
“Iya, betul, korban kernet yang sempat dilarikan ke RSU Banyumanik 2 meninggal dunia,” terang Relawan Semarang, Alamsyah kepada Tribunjateng.com.
Dua lansia asal Pati alami kecelakaan maut di Jalan Perintis Kemerdekaan Watugong Banyumanik, atau depan pintu masuk kantor Zeni Kodam (Zidam) IV Diponegoro, Sabtu (24/9/2022) sekira pukul 15.30 WIB.
Dua lansia tersebut masing-masing Rustam (64) dan Wardono (65).
Rustam warga Asempapan, Trangkil, Kabupaten Pati.
Wardono warga Tlogoharum, Wedarijeksa, kabupaten Pati.
Korban Rustam tewas di lokasi kejadian dengan tubuh terhimpit stang kemudi.
“Iya, sopir meninggal dunia,” kata Kanit Lantas Polrestabes Semarang AKP Adji saat dihubungi Tribunjateng.com.
Menurutnya, kronologis kejadian bermula saat
pikap Daihatsu Granmax pelat K8734DS melaju dari arah selatan ke arah utara atau Ungaran ke arah Banyumanik.
“Setiba di lokasi kejadian diduga pengemudi hilang kendali oleng ke kiri kemudian menabrak pohon di pinggir jalan,” jelasnya.
Korban Rustam mengalami luka pada cidera kepala dan dada memar.
Mayatnya dibawa ke Kamar Jenazah RSUP Kariadi Kota Semarang.
“Wardono kernet mengalami luka pada cidera kepala, dada memar, kaki kanan patah dilarikan ke RS Banyumanik 2 Kota Semarang,” papar Adji.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut di Jalan Perintis Kemerdekaan, Watugong, Banyumanik, diduga sopir pikap mengalami kantuk berat sehingga langsung menghantam pohon mahoni.
Akibatnya sopir tewas dan kernet alami luka berat.
“Mungkin sopir mengantuk lalu tabrak pohon makbles gitu,” ujar Saksi mata Argi kepada Tribunjateng.com di lokasi kejadian, Sabtu (24/9/2022).
Ia mengatakan, pikap melaju cukup kencang dari arah atas ke arah bawah lalu tiba-tiba menghantam pohon mahoni di pinggir jalan.
Ia lantas panik minta tolong tapi pengguna jalan lain tidak ada yang merespon.
“Saya coba dobrak pintu tidak bisa teriak-teriak ke pemotor tapi hanya lihatin aja,” bebernya.
Beruntung ada anggota TNI yang sedang menyapu di kantor Zidam Kodam IV Diponegoro.
Anggota tersebut lantas segera menolong para korban
“Ada anggota TNI yang sedang nyapu langsung menghampiri lalu mendobrak pintu mobil,” terangnya.
Ia mengaku, sempat syok dengan kejadian itu lantaran tangannya sempat dipegang kernet yang sempat sadar.
Selain itu, kondisi sopir yang tewas membuatnya histeris.
“Semoga korban sopir meninggal Husnul khatimah,” ujarnya dengan nafas tersengal-sengal.(Iwn)
sumber TribunJateng.com