Kecelakaan Maut Mobil CRV Hantam Truk Box di Tol Semarang-Solo KM 472+800 A Boyolali, 3 Orang Tewas

Kecelakaan Maut Mobil CRV Hantam Truk Box di Tol Semarang-Solo KM 472+800 A Boyolali, 3 Orang Tewas
Terjadi kecelakaan maut di Jalan Tol Semarang-Solo, Boyolali, Jawa Tengah.

Peristiwa kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan mobil dan truk.

Akibat kecelakaan tersebut tiga orang meninggal dunia.

Diketahui para korban merupakan satu keluarga yang sedang mudik.

Kecelakaan merupakan hal buruk yang selalu ingin dihindari setiap orang.

Mau itu dalam berkendara, bekerja ataupun aktifitas lainnya.

Namun walaupun kita sudah berhati-hati kecelakaan bisa tetap terjadi.

Karena kecelakaan memang tidak bisa diprediksi atau tak ada yang tahu kapan dan dimana kejadiannya.

Tapi kecelakaan juga banyak disebabkan oleh kelalaian pengendaranya atau hal lain.

Terkait hal tersebut seperti insiden kecelakaan berikut ini.

Dikutip dari Tribun Solo, saat kejadian, korban bernama Supriyono (58) yang mengemudikan mobil Honda CR-V BG-1963-OG bersama istrinya Sugihartik (52), dan dua anaknya berinisial MAF (12) dan Rahmat Fauzi (21), melintas menuju ke arah Semarang.

Diduga mengantuk, mobil yang dimudikan Supriyono menghantam truk bernomor polisi B 9595 KXR yang saat itu tengah melaju di jalur lambat.

Akibatnya, bagian depan mobil korban mengalami ringsek cukup parah lantaran sepertiga badan mobil masuk ke bagian bawah truk.

Tiga korban kecelakaan maut Tol Semarang-Solo, pada Sabtu (15/4/2023) sore, tercatat sebagai warga di Cluster Heloconia Extention, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi,

Berdasarkan informasi yang didengarnya dari warga lain, korban kecelakaan maut atas nama Supriyono (58), Sugihartik (52) dan MAF (12), kemungkinan besar dimakamkan di Madura.

“Ibunya Pak Supriyono kan tinggal di Madura. Katanya dimakaminnya di sana. Rumah duka enggak di sini,” tutur Fachrudin, petugas sekuriti di perumahan tersebut saat ditemui TribunBekasi.com mengenai para korban kecelakaan maut di lokasi, Sabtu (15/4/2023) malam.

Para warga yang kenal dekat dengan korban juga telah berkoordinasi dengan kepolisian terkait tragedi kecelakaan maut yang menewaskan para korban.

Warga juga masih menunggu kepastian mengenai kabar mengenai anak Supriyono, bernama Rahmat Fauzi yang kini masih dirawat di rumah sakit.

“Anaknya satu orang selamat, masih dirawat di rumah sakit, katanya yang selamat duduk di kursi baris kedua,” ucapnya.

Korban dan istrinya yang duduk di baris depan, tewas di lokasi kejadian, begitu pula MAF (12).

Sedangkan Rahmat Fauzi yang duduk di baris kedua selamat dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Supriyono dikenal dengan sebutan pak Haji

Supriyono (58), salah satu korban tewas akibat kecelakaan maut di KM 472+800 Tol Semarang-Solo, tercatat sebagai warga Cluster Heloconia Extention Blok HP 6/42, Rt 02/19, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Hal tersebut dibenarkan oleh seorang petugas sekuriti bernama Fachrudin. Ia menjelaskan bahwa korban dipanggil warga di sekitar rumahnya dengan sebutan ‘Pak Haji’.

“Iya betul, korban rumahnya di sini (Cluster Heloconia). Kami sih manggilnya Pak Haji,” ucap Fachrudin di lokasi, Sabtu (15/4/2023).

Ia menjelaskan korban bersama seorang istri dan dua anaknya memang dalam perjalan mudik menuju Surabaya.

Namun demikian, ia tak mengetahui kapan Supriyono bertolak dari Bekasi menuju kampung halamannya.

“Iya lagi mudik, memang warga sini yang pada mudik kan laporan ke kami. Cuma saya enggak tahu kapan almarhum berangkatnya. Terakhir kali ketemu dua hari yang lalu soalnya,” katanya.

Ia bersama warga lainnya mengetahui kabar meninggalnya Pak Haji baru pada pukul 20.00 WIB.

Kepolisian Sektor Tarumajaya sempat mendatangi lokasi rumah korban untuk mengonfirmasi identitas para korban.

“Jadi polisi Polres Boyolali koordinasi sama Polsek Tarumajaya. Lalu polisi datang ke sini jam 8 malam tadi buat nanya betul enggak Almarhum warga di sini. Kejadian di sana katanya jam 4 sore,” ucap Fachrudin.

Ia menambahkan dalam kesehariannya, korban dikenal baik dan sering bersosialisasi dengan warga sekitar. Ia pun rutin mendatangi masjid di sekitarnya untuk melakukan salat 5 waktu.

“Baik orangnya. Memang jemaah di masjid sini, rutin solat di masjid sini 5 waktu,” katanya.

sumber TribunManado.co.id