Kecelakaan Pelajar di Bitung Tewas Terlilit Bendera Usai Nobar Piala Dunia

Kecelakaan Pelajar di Bitung Tewas Terlilit Bendera Usai Nobar Piala Dunia
Dibalik kegembiraan atas kemenangan Timnas Argentina, di fase knock out atau babak perempat final Piala Dunia (Pildun) Qatar 2022, Sabtu (10/12/2022) tengah malam.

Ada kabar duka cita. Fans atau pegemar Argentina di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berduka.

Seorang gadis bernama Ririn Bansaleng berusia 17 warga Kota Bitung penggemar Argentina, dikabarkan meninggal.

Dari informasi yang dirangkum, gadis berstatus pelajar di Kota Bitung itu meninggal dalam kecelakaan lalulintas (lakalantas) tunggal di jalan Sam Ratulangi (jalur dua) Kelurahan Madidir Weru Kecamatan Madidir.

Di bagian leher korban terlilit dengan bendera Argentina.

Korban yang tercatat sebagai warga Kelurahan Paceda Lingkungan I Kecamatan Madidir Kota Bitung, mengalami lakalantas tunggal saat menunggani sepeda motor gede ( moge ) Yamaha RR warna kuning dengan nomor polisi DB 2583 C.

Sebelum meninggal, korban bersama pendukung atau Fans Argentina sempat nonton bareng ( nobar ) antara Argentina vs Belanda di lokasi terbuka yang ada di Kelurahan Kadoodan.

Usai nobar, korban membonceng perempuan bernama Syalomita Posumah dan bergerak menuju Tugu Adipura dekat Bank Mandiri cabang Bitung, Kelurahan Madidir Weru untuk berkumpul dan foto-foto.

Setelah itu, korban lalu meninggalkan pendukung atau fans Argentina serta teman-teman lainnya lalu mengendarai moge sendiri.

Korban mengendarai moge menuju arah pusat kota Bitung, lalu memutari patung cakalang ( lampu traffic light), kemudian begerak menuju arah Girian dan berbelok lagi menuju lokasi Tugu Adipura.

Naasnya, bendera Argentina yang korban di lehernya bagian ujungnya tersangkut dan terjepit pada rantai Sepeda motor.

Akibatnya bendera tersebut menjerat leher korban hingga membuat sepeda motor yang dikendarainya terjatuh ke aspal, pun begitu dengan pengendara sepeda motor ikut terjatuh ke aspal dalam keadaan terlilit bendera di bagian leher.

Kemudian saksi dan orang sekitar melakukan pertolongan di TKP, membantu melepaskan bendera yang terlilit di leher dan terjepit di rantai roda belakang sepeda motor dengan cara di iris atau disayat.

Peristiwa ini, dibenarkan oleh Kapolres Bitung AKBP Alam Kusuma melalui Kasat Lantas AKP Awaludin Puhi.

Peristiwa itu terhadi pada hari Minggu tanggal 11 Desember 2022, sekitar jam 02.30 Wita di jalan Samratulangi dekat Bank Mandiri, Kelurahan Madidir Weru Kecamatan Madidir Kota Bitung.

“Iya benar, telah terjadi lakalantas tunggal yang mengakibatkan seorang pengendara motor meninggal dunia,” kata Awaludin Puhi, Minggu (11/12/2022) malam.

Lanjut Kasatlantas Polres Bitung, korban sempat dilarikan ke rumah sakit dr Wahyu Slamet Bitung, namun nyawa korban sudah tak tertolong.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, diperoleh sejumlah faktor yang diduga menyebabkan lakalantas tunggal itu.

Mulai dari pengendara sepeda motor kurang hati-hari, membawa kenderaan tanpa Helm dan melilitkan bendera di bagian leher.

“Kecelakaan tunggal sepeda motor Yamaha R125 warna kuning nopol DB 2583 C, diduga karena pengendara kurang hati-hati, tanpa helm.

Dan membawa kenderaan sambil melilitkan bendera di bagian leher sehingga terjadi kecelakaan tunggal akibatnya pengendara meninggal dunia,” tandasnya.

sumber TribunManado.co.id