Kecelakaan tunggal hingga memakan satu korban jiwa terjadi di Jalan Raya Soekarno Hatta, tepatnya setelah persimpangan Petikemas, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung pada Kamis, 15 September 2022.
Seorang pengemudi truk tronton, Rizal (25) warga Medan mengakui, kendaraan yang dibawanya itu menjadi saksi bisu sebab turut terlibat peristiwa nahas tersebut.
“Saya beres turunin barang di gudang yang bunderan itu (Cibiru) sekitar tengah malem (23.00/00.00 WIB), terus mau lanjut perjalanan ke Majalengka,” kata Rizal kepada Jabar Ekspres.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat kendaraan beroda 10 itu tengah terparkir rapi di bahu jalan sebelah kiri Jalan Raya Soekarno Hatta, tepatnya di lajur lambat arah Bandung.
Rizal mengatakan, karena mengalami kendala teknis, truk tronton dengan Nomor Polisi B 9465 UZ berwarna oranye yang dikendarainya itu terpaksa diparkirkan di bahu jalan.
“Persneling slip, sebelum lampu merah sudah kerasa dan truk udah enggak bisa dijalanin. Untungnya ada yang baik mau derek sampai sini,” ujarnya.
Rizal melanjutkan, karena kondisi truk tak memungkinkan melanjutkan perjalanan, maka dia pun memilih istirahat sambil menunggu teknisi untuk memperbaiki kendaraan tersebut besok harinya.
Akan tetapi, diakuinya, sekira pukul 3.30 WIB terjadilah kecelakaan tunggal satu unit kendaraan roda dua menghantam truk tronton yang tengah terparkir tersebut.
“Baru tidur saya karena lelah, belum lama tiba-tiba ramai. Nabraknya saya enggak tahu karena lagi tidur di dalem (truk),” ucapnya.
“Sadar dari tidur karena dibangunkan warga, banyak orang naik ke atas truk sampai pukul-pukul kaca ngebangunin saya,” lanjut Rizal.
Dia menerangkan, orang-orang yang membangunkannya itu terlihat emosi, mereka berteriak dan menuding kecelakaan tunggal tersebut disebabkan oleh truk tronron yang dibawa Rizal.
“Bangun woi, jangan pura-pura tidur! Itu tanggung jawab, mati tuh orang kegeleng truk!,” teriakan orang tak dikenal yang dipraktikkan oleh Rizal.
“Bakar aja bakar truknya! Modus baru ini geleng orang, tanggung jawab, woi!,” suara amukan yang didengarnya.
Rizal mengaku sangat ketakutan, sampai terpaksa keluar untuk melihat kondisi korban yang diketahui satu orang sudah tak bernyawa dan seorang lagi terluka parah.
“Posisi motor ada di kolong truk masuk sampai ke ban bagian depan, orangnya nyangkut di bagian belakang truk. Berarti bawa motornya kencang,” imbuhnya.
Rizal memaparkan, setelah datang pihak kepolisian dan dirinya menceritakan kronologi awal hingga kendaraannya terpaksa parkir di bahu jalan, orang-orang yang marah itu pun langsung membubarkan diri.
“Ngapain juga saya parkir di pinggir jalan begini, kalau mau istirahat juga biasanya di pom bensin. Ini terpaksa karena slip persneling,” paparnya.
Dalam pantauan, beberapa bungkus tahu tercecer di bawah truk tronton, taburan pasir untuk menutupi darah korban turut menjadi saksi bisu kecelakaan dan sebentuk sendal sebelah kiri berbahan imitasi terlihat tergeletak ditinggal pemiliknya.
“Saya sudah dari malem parkir, kalau motor enggak kencang kemungkinan enggak akan kecelakaan. Akhirnya satu orang meninggal, satu lagi dibawa ke rumah sakit,” tutur Rizal.
“Saya ini lagi nunggu Polisi, katanya mau bantu derek dulu truk biar pas service enggak di pinggir jalan. Tadi udah bikin laporan karena Polisi juga ada pas banyak orang marah itu,” pungkasnya.*** (Bas)
sumber jabarekspres.com