Sebuah kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Luwunggede, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis, 15 Februari 2024, sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Seorang supir truk Eko Prayitno (38) bersama anaknya Zaki yang masih berusia 5 tahun, warga Rawalo Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, dilaporkan tewas seketika setelah truk yang mereka tumpangi bertabrakan dengan kereta api Manahan Jurusan Stasiun Balapan Solo – Stasiun Gambir.
Menurut, Kanit Gakkum Satlantas Polres Brebes, Ipda Yuswi Candra, kejadian kecelakaan berawal, saat dump truk berpelat nomor R 9964 AT, yang tengah mengangkut urugan tanah melaju dari arah utara ke arah selatan.
Namun, saat berada ditengah perlintasan kereta, uada kereta api penumpang melaju dari arah timur ke barat, sehingga tabrakan tidak terelakkan dan truk terseret sekitar 15 meter hingga menyebabkan body truk hancur lebur menjadi beberapa bagian.
“Diduga sopir truk tidak mengetahui ada kereta api melintas. Soalnya biasanya di lokasi itu ada warga yang menjaga di perlintasan tanpa palang pintu. Namun, saat kejadian turun hujan, sehingga tidak warga yang biasa menjaga di lokasi,” kata Yuswi.
Kecelakaan tersebut menyebabkan dua orang tewas yakni sopir dump truk Eko Prayitno (38) warga Rawalo Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, dan anaknya Zaki yang masih berusia 5 tahun.
Kedua jenazah saat ini masih disemayamkan di Rumah Sakit Mutiara Bunda Tanjung.
“Untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan, masih dalam penyelidikan,” jelas Yuswi.
Hingga Kamis sore, puluhan petugas PT KAI Daop 3 Cirebon masih melakukan perbaikan rel dan berusaha mengevakuasi lokomotif CC 203-01-07, yang anjlok. Jalur itu pun untuk sementara tidak bisa dilalui, sehingga menyebabkan perjalanan kereta lainnya mengalami keterlambatan.
“Kondisi tersebut menyebabkan KA Manahan (79F) anjlok dan jalur hilir di antara Stasiun Ciledug (Cirebon)-Ketanggungan (Brebes), untuk sementara tidak dapat dilalui perjalanan kereta api, serta menyebabkan keterlambatan KA-KA yang melintas pada jalur tersebut,” tulis pihak KAI.
Untuk gerbong kereta api yang mengangkut penumpang tetap melanjutkan perjalanan dengan lokomotif lainnya menuju Stasiun Gambir.
Kepala PT KAI Daop 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana menegaskan, akibat kejadian ini tidak mengganggu perjalanan kereta. Karena bisa menggunakan rel sebelah selatan.
“Perjalanan kereta tidak ada yang terganggu. Masih bisa berjalan menggunakan rel sebelah selatan (sebelahnya). Kami secepatnya melalukan perbaikan supaya kembali normal,” pungkasnya.
sumber panturanews