Tabrakan Adu Banteng Bus Safari Vs Pikap di Boyolali, 1 Orang Tewas-3 Luka

Tabrakan Adu Banteng Bus Safari Vs Pikap di Boyolali, 1 Orang Tewas-3 Luka
Kecelakaan adu banteng antara bus dengan pikap terjadi di jalan raya Semarang- Solo, wilayah Dukuh/Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Akibat kejadian itu satu orang tewas dan tiga luka-luka.

“Betul, tadi pagi sekitar jam 03.00 WIB terjadi kecelakaan, antara bus dan pikap. Semua korban sekarang ada di rumah sakit Pandan Arang (Boyolali),” kata Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Agista Ryan Mulyanto, Kamis (22/2/2024).

Dikemukakan Ryan, akibat kecelakaan tersebut satu korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Kemudian satu orang luka berat dan dua orang luka ringan. Satu orang lagi selamat.

“Pikap dari arah Semarang ke Solo, bus dari arah Solo ke Semarang,” jelas Ryan.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo, menambahkan kecelakaan lalu lintas itu terjadi pukul 03.45 WIB. Melibatkan dua kendaraan, yaitu bus PO. Safari bernomor polisi H-7035-OB dan mobil pikap nomor polisi H-1912-UB

Korban yang meninggal dunia, jelas Budi, yakni sopir mobil pikap, Triyanto (35) warga Dukuh Geneng, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Korban mengalami luka berat di kepala.

Sedangkan korban luka berat yaitu penumpang mobil pikap, Dimas Priyo Nugroho (26) warga Jalan. Musi, Desa Sragen Tengah, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. Dia juga mengalami luka pada kepala dan tidak sadar.

Sementara dua korban yang mengalami luka ringan, yakni penumpang di bus PO. Safari. Mereka yakni Wakitno (57) warga Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta yang mengalami luka di kaki kanan dan kondisinya sadar. Serta Albertus Bambang Santoso (61) warga Dukuh Pucangan Timur, Desa Banaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Albertus mengalami lecet pada dahi, kondisinya sadar.

“Korban yang mengalami luka-luka sekarang dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali. Untuk sopir bus PO. Safari, Dewo Daryanto (45), kondisinya selamat,” imbuh Budi.

Kecelakaan bermula mobil pikap, H-1912-UB yang dikemudikan Triyanto melaju dari arah utara ke selatan atau dari Semarang ke Solo. Sesampainya di tempat kejadian perkara (TKP), diduga berjalan terlalu ke kanan.

Sementara di saat yang sama dari arah berlawanan atau Solo ke Semarang melaju bus PO. Safari H-7035-OB, yang dikemudikan Dewo Daryanto. Kecelakaan pun tak dapat di hindarkan lagi. Kedua kendaraan itu pun bertabrakan.

Akibat kejadian itu, mobil pikap rusak parah di bagian depan. Bus jurusan Solo-Semarang itu juga terguling dan menutup separo badan jalan. Warga sekitar langsung berdatangan ke lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan. Petugas dari Unit Gakkum Satlantas Polres Boyolali juga langsung mendatangi TKP.

Para korban kemudian dibawa ke RSUD Pandan Arang, Boyolali untuk mendapatkan perawatan medis. Petugas juga berusaha mengevakuasi kedua kendaraan itu dari tengah jalan dan dibawa ke Mako Satlantas untuk barang bukti. Budi mengatakan, penyebab pasti kecelakaan saat ini masih dalam penyelidikan.

“Di lokasi kejadian itu untuk penerangan jalan memang agak kurang, namun di situ sebenarnya pemarkaan, perambuan, itu sudah ada terutama marka jalan yang tidak terputus. Sehingga di situ semua pengendara, baik roda empat, roda dua, kalau marka jalan tidak terputus, artinya tidak boleh mendahului sama sekali,” kata Budi.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk benar-benar dipatuhi tentang rambu-rambu. Karena lakalantas diawali dari satu pelanggaran. Karena ini satu pelanggaran dari melanggar marka jalan akibatnya fatal. Maka patuhi rambu-rambu lalulintas yang ada di daerah itu dan perhatikan juga batas kecepatan,” imbau dia.

sumber detik