Pulang Antar Teman Beli Tiket Mudik, Pemuda Jember Tewas Tertabrak Kereta Api

Pulang Antar Teman Beli Tiket Mudik, Pemuda Jember Tewas Tertabrak Kereta Api
Andika (18), pemuda warga Dusun Jereng Barat, Desa Gugut, Kecamatan Rambipuji, Jember tewas tertabrak kereta api (KA), saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu di Jalan Dusun Gayam, Desa Rambigundam, Kecamatan Rambipuji, Jember,Jumat (29/3/2024) pagi.

Kecelakaan ini berawal ketika korban bersama temannya, Risky Cipta Prasetya warga Bandung berboncengan motor berniat pulang usai memesan tiket bus untuk mudik di sekitar Terminal Tawangalun, Kecamatan Rambipuji, Jember.

Sampai akhirnya ketika hendak melintas rel KA tanpa palang pintu, korban tanpa berhenti untuk memastikan kondisi aman, langsung melintas.

Saat itulah melaju Kereta Api Sri Tanjung relasi Banyuwangi-Lempuyangan, Yogyakarta, hanya dalam hitungan detik KA langsung menerjang motor korban.

Namun dalam peristiwa itu, teman korban yang duduk di boncengan sempat meloncat, sehingga dirinya selamat.

Sementara korban tewas di lokasi kejadian, dengan jasadnya hancur dan terpotong menjadi dua bagian, hingga terseret kereta api sejauh kurang lebih 300 meter dari lokasi kecelakaan.

Sedangkan untuk motor korban terlempar ke barat sejauh kurang lebih 10 meter dari lokasi kecelakaan.

“Motor itu melaju dari selatan ke utara melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Tidak tolah toleh (tengok kanan kiri), langsung melintas. Tidak tahu ada kereta api arah dari Jember atau dari arah timur ke barat melintas. Sehingga terjadi kecelakaan,” kata warga sekitar lokasi kejadian Suharyono saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Pria yang juga Ketua BPD Desa Rambigundam itu menambahkan jika dari keterangan teman korban jika mereka berencana hendak pulang usai pesan tiket bus.

“Jika melihat arahnya memang benar kalau dari terminal dan menuju pulang,” lanjutnya.

Terkait kecelakaan kereta api di lokasi kejadian yakni perlintasan rel tanpa palang pintu. Lebih lanjut kata Suharyono, di perlintasan tersebut sudah dilengkapi rambu-rambu lampu isyarat dan alarm.

“Jadi ada rambu-rambu lampu dan suara. Jadi kalau ada kereta api lewat, meskipun tidak ada palang pintu pengendara tahu dan berhenti saat ada alaram dan lampu itu. Tapi rambu-rambu ini sudah lama mati, mungkin lebih 3 tahunan,” ungkapnya.

“Kami berharap ada perhatian, agar rambu-rambu ini diperbaiki lagi. Sehingga meskipun tidak ada palang pintu, masih ada rambu-rambu nya,” sambung Suharyono.

Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Rambipuji Bripka Bambang Febri mengatakan untuk saat ini pihaknya sudah melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

“Selanjutnya untuk jasad korban nantinya akan diperiksa oleh Tim Inavis Polres Jember. Juga jika keluarga menerima ikhlas, jasad korban akan langsung dimakamkan. Tapi kalau dibutuhkan visum, akan dibawa ke instalasi Kamar Mayat RSD dr. Soebandi Jember dulu,” ujar Bambang.

sumber mili id