Terjadi kecelakaan maut di Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali pada kemarin hari Minggu subuh.
Musibah kecelakaan terjadi di ruas jalan Singaraja-Lovina, Minggu 7 Juli 2024 subuh.
Dua sepeda motor terlibat adu jangkrik.
Akibat kejadian kecelakaan ini seorang pengendara sepeda motor, Nyoman Suliyastra meninggal dunia.
Suliyastra saat ini tercatat sebagai pegawai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Buleleng.
Informasi yang dihimpun, musibah kecelakaan terjadi di wilayah Banjar Dinas Dangin Margi, Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika saat dikonfirmasi membenarkan adanya musibah tersebut.
Diungkapkan jika kecelakaan tersebut melibatkan sepeda motor DK 3097 UBK yang dikemudikan Putu Krisna Arya Suputra dan sepeda motor DK 4429 ADI yang dikemudikan Nyoman Suliyastra.
“Masing-masing pengendara sepeda motor membawa penumpang.
Sepeda motor membawa penumpang atas nama Komang Arma Sukanata.
Sedangkan sepeda motor satunya membawa penumpang atas nama Gede Dedy Satya Aryantara,” ujarnya.
Lanjut dikatakan, musibah kecelakaan bermula saat sepeda motor DK 3097 UBK datang dari arah timur menuju barat.
Pada saat itu, pengendara sepeda motor mengambil haluan terlalu ke kanan.
“Setibanya di TKP datang sepeda motor DK 4429 ADI, dari arah berlawanan, sehingga terjadi laka lantas,” imbuhnya.
Akibat musibah adu jangkrik ini, Nyoman Suliyastra meninggal dunia.
Sedangkan tiga korban lainnya mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
“Untuk korban MD (meninggal dunia) telah dibawa oleh pihak keluarga korban.
Sedangkan korban luka luka sampai saat ini masih berada di RSU Kertha Usada Singaraja,” ujarnya.
Seperti diketahui, Nyoman Suliyastra merupakan salah satu pegawai Bappeda Kabupaten Buleleng.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Bappeda Buleleng, Putu Ayu Reika Nurhaeni saat dikonfirmasi via pesan.
“Nggih, benar, beliau pegawai pada bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam dan Infrastruktur,” ucapnya.
Kabar meninggalnya Suliyastra akibat musibah kecelakaan, membuat keluarga besar Bappeda Buleleng berduka.
Terlebih kata Reika, semasa hidup almarhum dikenal sebagai sosok yang rajin, ramah dan humble.
Reika menambahkan, setelah kabar duka tersebut pihaknya dari Bappeda berencana melayat ke rumah duka.
“Kemungkinan besok (hari ini) melayat (ke rumah duka),” tandas dia.
sumber tribunnews