Kecelakaan lalu lintas terjadi di simpang tiga lampu merah Kebon Roek, Ampenan, Kota Mataram melibatkan bus pariwisata dengan pejalan kaki Selasa pagi, sekitar pukul 10.00 WITA.
Akibat kecelakaan tersebut, Muniah perempuan 69 tahun tewas di tempat dengan kondisi tubuh mengenaskan. Dari rekaman video yang beredar, sejumlah potongan tubuh korban tercecer di aspal. Sedangkan tubuh korban berada di bawah ban sebelah kiri bus.
Bus pariwisata dengan nopol Z 7801 NC itu datang dari arah Senggigi, Lobar menuju ke Ampenan dengan membawa rombongan ziarah makam dari Jawa Timur. “Kejadiannya sekitar pukul 10.00 WITA, pagi menjelang siang. (TKP) Pas dekat pertigaan. Kalau kita melihat dari TKP itu, sebelum lampu merah dan sebelum zebra cross,” sebut Kasatlantas Polresta Mataram AKP Yozana Fajri Sidik, Selasa (23/7).
Bus pariwisata berwarna kuning dan hitam itu sudah diamankan bersama sopirnya di Polresta Mataram. Saat ini masih menjalani pemeriksaan. Berdasarkan pengakuan sementara sopir bus, saat kejadian kondisi jalan sedang ramai.
“Kondisi (jalan) sangat lumayan ramai, kemudian dekat pertigaan lampu merah juga. Penyampaian dari sopir bahwasanya kendaraan melaju biasa saja, dalam keadaan sedang atau lambat,” katanya.
Pengakuan lain sopir itu, tidak melihat korban sedang berjalan kaki. Begitu juga pengakuan penumpang bus, mengatakan tidak melihat adanya pejalan kaki. “Yang bersangkutan (sopir bus) menyatakan tidak melihat korban. Termasuk penumpang bus yang lainnya, menyampaikan tidak melihat ada ibu menyeberang,” imbuhnya.
Menyinggung soal keadaan rambu lalu lintas di tempat kejadian perkara (TKP), apakah dalam kondisi lampu hijau atau merah? Yozana belum memastikan. Pihaknya masih melakukan serangkaian penyelidikan dengan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang ada di TKP.
Tidak dipungkiri, di sekitaran TKP terdapat CCTV. Namun CCTV itu tidak mengarah ke jalan. Sehingga, keterangan saksi-saksi yang ada di lokasi sangat diperlukan.
“Ini sedang kita selidiki berdasarkan permintaan keterangan saksi-saksi, karena kita cek dari CCTV yang ada, tidak ada yang mengarah ke jalan. CCTV itu mengarah ke parkiran. Jadi, kita perlu mengumpulkan informasi dari saksi-saksi yang ada di lokasi. Oleh karenanya tim yang sedang berada di TKP, selain melakukan olah TKP, kita juga mencari keterangan-keterangan dari saksi yang sedang berada di lokasi,” ungkapnya.
Belum ada saksi yang menyampaikan secara jelas korban awalnya terkena serempet atau tidak. Hanya saja, ada penyampaian saksi yang menyebut mendengar teriakan dari masyarakat karena melihat adanya kecelakaan tersebut. “Ketika kita kroscek dan mencari yang teriak atau masyarakat yang melihat, sudah tidak ada di lokasi,” katanya.
Kondisi korban mengalami luka parah dan sejumlah bagian tubuh mengenaskan. Apakah korban terlindas atau bukan, Polisi masih menyelidikinya dengan pemeriksaan saksi-saksi. “Saat ini sedang kita lakukan penyelidikan, dari saksi-saksi. Nanti kita kumpulkan keterangan dari saksi, baru kita bisa menganalisa dan berani menyimpulkan,” tandasnya.
sumber radarlombok