Tabrakan Maut Rush vs Truk di Kebumen, Merenggut Nyawa 2 Orang

Tabrakan Maut Rush vs Truk di Kebumen, Merenggut Nyawa 2 Orang
ilustrasi tabrakan Rush vs Truk

Dua orang meninggal dunia sementara dua lainnya luka, menyusul terjadinya kecelakaan melibatkan mobil Toyota Rush bernopol AA 1797 GJ versus truk gandeng jenis long bernopol G 1952 DF di Jalur Utama Lintas Selatan Kebumen, persisnya Perempatan Desa Muktisari Kecamatan Kebumen, Minggu (14/8/2022) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, korban meninggal diketahui Sageh Hadi Suwarno (56) dan Aura Yesa Bravillian (13). Sedangkan korban luka-luka Ranti Sagita (28) dan Lasmi (50). Para korban diketahui warga Desa Demangsari Kecamatan Ayah.

Dari informasi yang dikumpulkan di lapangan, kecelakaan bermula saat para korban yang saat itu mengendarai Toyota Rush bernopol AA 1797 GJ melaju dari arah Selatan.

Di saat bersamaan, truk Hino lohan gandeng jenis long bernopol G 1952 DF melaju dari arah Timur. Sesampai di lokasi, kedua kendaraan bertabrakan.

“Mobil dari kidul (Selatan,red) entah (sopirnya) ngantuk, atau tidak sadar sudah mendekati persimpangan, tiba-tiba nyelonong saja ketika truk yang dari arah timur sudah berada persis di perempatan. Tabrakan tidak bisa terhindar,” ujar Fajar Adi Mualif salah satu warga Kelurahan Tamanwinangun.

Dalam insiden ini, mobil menghantam bagian kabin kiri truk yang kemudian oleng lalu terguling ke kiri. Kejadian selanjutnya, truk terguling dan menimpa mobil yang berisin penumpang para korban. Truk yang terguling juga sempat menabrak rumah dan kandang kambing di sebelah utara jalan

Para korban diketahui rombongan satu keluarga berasal dari Desa Demangsari Kecamatan Ayah Kebumen. Adapun korban meninggal yakni Sageh Hadi Suwarno (56) yang merupakan pengemudi Toyota Rush bernopol AA 1797 GJ dan Aura Yesa Bravillian (13), salah satu penumpang. Sedangkan korban luka-luka yakni Ranti Sagita (28) dan Lasmi (50). Hingga kemarin, keduanya masih dalam perawatan di RSUD dr Soedirman Kebumen.

Pantauan koran ini, insiden kemarin sempat membuat arus lalu lintas tersendat. Hingga kemudian dilakukan proses evakuasi. Truk yang sarat muatan itu sempat menyulitkan proses evakuasi. Hingga kemudian, arus lalu lintas kembali normal Minggu pagi sekitar pukul 07.00 WIB.

Lokasi kejadian, disebut warga kerap terjadi kecelakaan bahkan disebut “jalur maut:. Dari catatan digital wartawan koran ini, di lokasi Perempatan Muktisari ini sejak tahun 2011 setiap tahunnya memakan korban.

Kecelakaan adu banteng terjadi Desa Muktisari pada (19/02/2011) antara Bus Sumber Alam Nopol dengan Bus HD TRansport hingga memakan korban luka-luka. Pada 15 Februari 2012 kecelakaan di lokasi perempatan ini terjadi antara Bus Sinar Jaya dengan sepeda motor membuat pengendara sepeda motor meninggal dunia.

Selain itu, kecelakaan di lokasi ini juga terjadi kecelakan pada tahun 9 Agustus 2018, kecelakan truk pada 6 Februari 2019, laka karambol pada 12 November 2021 melibatkan tiga kendaraan, dan kecelakaan pada 20 April 2022 serta terbaru pada 14 Agustus 2022.

Dihubungi semalam, Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasat Lantas Polres Kebumen AKP Tejo Suwono, membenarkan kejadian kemarin. Terkait hal ini, AKP Tejo kembali mengingatkan agar warga dan pengguna jalan berhati-hati saat berada di jalan raya.

“Kondisi kesehatan Anda juga sangat penting untuk keselamatan dari kecelakaan lalu lintas. Pastikan Anda dalam kondisi yang sehat bugar, tidak mengantuk, tidak dalam efek obat ataupun alkohol. ”

“Jika kurang sehat, hindari mengemudi di malam hari. Mengemudi di malam hari lebih berbahaya dibandingkan dengan siang hari, karena dengan minimnya jarak pandang. Maka dari itu, perlu konsentrasi penuh bagi pengemudinya. Saat mau menyebrang jalan utama tengak tengok kanan kiri pastikan aman baru menyebrang,” beber AKP Tejo

Himbauan ini menjadi penting, mengingat angka lakalantas di Kebumen masih cukup tinggi. Sebelumnya, Polres Kebumen merilis, dari periode Januari-Juli 2022 telah terjadi 518 kasus kecelakaan lalu-lintas. Dari jumlah itu, 86 korban dinyatakan meninggal dunia serta 586 korban lainnya mengalami luka ringan. Dari sejumlah faktor penyebabnya, pelanggaran lalu-lintas menduduki peringkat tertinggi pemicu kecelakaan.

AKP Tejo menambahkan, kecelakaan lalu-lintas selalu di awali dari pelanggaran, sehingga saat ini sangat penting untuk kompak tertib berlalu lintas. Selanjutnya, ia juga menyebutkan ada empat faktor lain yang menjadi penyebab kecelakaan, yaitu faktor pengemudi, faktor kendaraan, faktor lingkungan jalan, dan faktor cuaca.

Faktor pengemudi yang bisa menjadi penyebab kecelakaan misalnya kondisi pengemudi yang mengantuk, tidak fokus, atau kelelahan, menyetir di bawah pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol, atau menyetir sambil melihat gawai baik handphone atau tablet. “Jika kita patuh dan tertib, atau jika capek istirahat, ngantuk tidur, tidak bermain handphone, sering melakukan pengecekan secara berkala terhadap kendaraannya, saya yakin kecelakaan bisa diminimalisir. Kuncinya kita kompak tertib berlalu-lintas,” ujarnya. (fur/cah)

sumber kebumenekspres.com