Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api Ambarawa Ekspres di Grobogan

Lansia Tewas Tertabrak Kereta Api Ambarawa Ekspres di Grobogan
Nahas dialami Ngasiyem, warga Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Nenek berusia 83 tahun itu tewas tertabrak kereta api saat berjalan di pelintasan KA.

Korban sempat terseret kereta api hingga 500 meter dan masinis kereta api menghentikan laju kereta agar korban tidak terlalu jauh terseret.

Jasad korban dievakuasi tim PMI dan dimasukkan ke dalam ambulans. Ngasiyem tewas di lokasi kejadian di perlintasan KA di Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Grobogan, Rabu (16/5) malam.

Korban tertabrak KA Ambarawa Ekspres dari arah timur menuju Semarang, ketika dia tengah berjalan di tengah rel kereta api. Jasad nenek Ngasiyem kemudian dievakuasi warga ke pinggir pelintasan.

Setengah jam kemudian tim Inafis Polres Grobogan bersama mobil ambulans dari petugas PMI tiba di lokasi kejadian.

“Tim Inafis kemudian melakukan olah kejadian. Sedangkan jasad korban telah diserahkan ke pihak keluarga,” kata Kapolsek Toroh, AKP Sapto.

Ketua RT Desa Boloh, Darsono menjelaskan bahwa korban bukanlah warga Desa Boloh, namun ia bersama warga sekitar pelintasan KA sering melihat nenek tersebut selalu berjalan di pelintasan kereta api.

“Saat kejadain kereta api sudah membunyikan klakson hingga berkali-kali namun korban tidak mendengar hingga akhirnya tertabrak,” kata Darsono.

“Kondisi tubuh korban remuk dan mengalami patah tulang di bagian tubuh setelah terseret sejauh 500 meter,” katanya.

Menurut keterangan warga, kondisi korban yang sudah berusia lanjut ini mengalami langsung dan ia selalu pamit ke keluarganya untuk bercocok tanam jika keluar rumah.

Sementara itu, kereta api Ambarawa Ekspres yang sempat terhenti hingga beberapa menit kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kota Semarang.

sumber jateng.inews.id