Sebuah keajaiban terjadi di tengah tragedi kecelakaan yang mengguncang Jalan Raya Mentok-Pangkalpinang, tepatnya di Desa Berang Simpang Teritip Kabupaten Bangka Barat.
Dimana, bayi perempuan berusia satu tahun bernama Kanaya selamat dari insiden kecelakaan maut yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Peristiwa tragis ini melibatkan sebuah mobil Suzuki Karimun berwarna merah dengan nomor polisi BN 1195 AM yang dikemudikan oleh Mister Pauzar, seorang laki-laki berusia 33 tahun.
Pria 33 tahun ini merupakan warga Desa Mayang Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat.
Melibatkan, sebuah sepeda motor Honda Beat berwarna biru-hitam dengan nomor polisi BN 3565 EB yang dikendarai oleh Sugiran seorang laki-laki berusia 39 tahun.
Sugiran, merupakan asal Dusun 1 Tegal Asri RT 004 RW 002 Desa Labuhan Maringgai kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.
Dimana dalam peristiwa tersebut, Almarhum Sugiran membonceng seorang wanita bernama Maya Angraini (35) dan Kanaya balita perempuan berusia satu tahun.
Ibu berserta balita satu tahun ini merupakan warga Tambang 9 Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan.
Meskipun, kecelakaan itu menyebabkan dua orang tewas salah satunya Ibunda, Kanaya yang meninggal dunia setelah mendapat perawatan intensif di Puskesmas Simpang Teritip.
Namun, Kanaya berhasil selamat dari kejadian yang menakutkan di usianya baru satu tahun tersebut.
Menurut, Siti Murni (65) seorang warga Desa Berang, menyampaikan dirinya mendengar suara keras seperti ledakan terdengar di dekat rumahnya pada waktu subuh.
Ternyata, suara tersebut berasal dari tabrakan antara sepeda motor dan mobil.
“Kejadian subuh. Awalnya, ada suara gonggong anjing, dan tidak lama ada suara tabrakan seperti bunyi bom,” ucap Siti saat ditemui di kediamannya.
Ketika keadaan subuh masih menyelimuti desa, Siti menyampaikan dirinya bersama suami langsung menuju ke sumber suara tersebut yang berada di sebelah rumahnya.
Ketika tiba di lokasi kejadian, Siti melihat seorang laki-laki telah tewas. Sementara, Kanaya terpental ke bandar dan ibunya terpental di tengah jalan
“Bayi (Kanaya) terpelanting ke bandar (selokan—red), Ayahnya meninggal dunia ditempat, Ibunya terpental di tengah jalan,” jelasnya.
Ditambahkan, Siti untuk kondisi sepeda motor ditengah Jalan Raya Mentok-Pangkalpinang.
“Pas kejadian itu, bayi (Kanaya–red) dan ibunya terpisah, Kanaya sempat merengek, dalam kondisi sadar. Kalau untuk suami dan istrinya itu berdarah-darah di lokasi,” imbuhnya.
Namun, keberanian dan kepedulian warga sekitar terlihat ketika kendaraan yang lalu lalang bersama warga setempat berusaha memberikan pertolongan.
“Pas kejadian langsung penuh mobil yang menolong, dan tidak lama langsung ada anggota polisi yang membawa korban ke Puskesmas Simpang Teritip,” tuturnya.
Anggota Unit Gakkum Satlantas Polres Bangka Barat, Bripka Firman Lesmana menyampaikan pihaknya belum mengetahui pasti apakah kedua korban merupakan pasangan suami istri.
Pasalnya, hingga saat ini, Firman mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait peristiwa maut tersebut.
Ia menuturkan, bahwa korban lakalantas maut tersebut tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), sehingga pihaknya kesulitan untuk memastikan mereka pasangan suami istri atau bukan.
“Kami masih mendalami dan melakukan olah TKP. Mereka (satu keluarga–red) Ini masih kami dalami karena yang bersangkutan tidak ada identitas KTP,” tegas Firman.
Lebih lanjut, Firman menyampaikan untuk kondisi balita satu tahun itu, saat ini masih dirawat di Puskesmas Simpang Teritip.
“Untuk bayinya masih di tangani oleh pihak Puskesmas Simpang Teritip,” tuturnya.
sumber wowbabel