Seorang balita di Kediri tewas tersambar Kereta Api (KA). Balita itu diduga lepas dari pengawasan orang tuanya.
Balita berinisial FKR (1) diketahui merupakan putra dari Ahmad Rozak (30) dan Umi Dewi Lestari (32), warga Desa Banjarejo.
Perisiwa nahas itu terjadi di pelintasan KA kilometer 182+4 petak jalan NDL-KD, Jalan Ngadiluwih-Kediri, Minggu (15/10) malam.
Kapolsek Ngadiluwih Iptu Agung Saifudin menyebut balita itu tersambar KA saat sedang bermain di lokasi kejadian.
“Iya, benar ada korban tertabrak Kereta Api 103 Singosari yang berjalan dari Selatan ke Utara dengan tujuan akhir Pasar Senin,” kata Agung, Senin (16/10/2023).
Dia menambahkan bahwa masinis KA 103 Singosari sempat melapor ke Polsek Ngadiluwih ada seorang anak tertabrak di jalur.
Diperkirakan, korban sempat terseret sejauh 50 kilometer hingga KA sempat berhenti sekitar 3 menit untuk mengecek rangkaian lokomotif dan melanjutkan perjalanan.
“Atas kejadian itu, masinis mengadu menghubungi Polsek Ngadiluwih,” jelas Agung.
Peristiwa itu, menurut Agung, bermula saat korban bermain bersama 2 saudaranya di depan rumah sekitar pukul 17.30 WIB.
Rumah korban memang tak jauh dari rel KA. Ada saksi yang menyuruh mereka berhenti bermain karena sudah petang tetapi saudaranya berteriak korban tertabrak KA.
“Ibu korban pada saat kejadian sedang belanja dan bapaknya di ruang tamu rumahnya,” paparnya.
Sejumlah barang bukti milik korban ditemukan di sepanjang rel KA berjarak 10 meter dari TKP, baik baju dalam korban dan celana pendek warna hijau. Jenazah korban ditemukan terpisah akibat tersambar KA.
“Korban belum bisa berjalan, kemungkinan merangkak untuk sampai di rel kereta api,” pungkas Agung.
sumber detik