Seorang pria tewas tertabrak kereta api di rel perlintasan Desa Beringinbendo, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Rabu (6/12). Korban bernama Nur Mahmudin (34) warga Kelurahan Gununganyar, Kecamatan Gununganyar, Kota Surabaya.
Korban tertabrak kereta api di kilometer 29+700 meter. Dia tertabrak kereta api Commuterline Dhoho dengan tujuan Stasiun Surabaya. Insiden itu terjadi di lintas antara Stasiun Krian dan Stasiun Sepanjang.
“Dari laporan yang kami terima, kejadiannya sekitar pukul 14.27,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif saat dikonfirmasi.
Kanit Reskrim Polsek Taman Iptu Andri Tri Sasongko mengatakan, jika korban sebelumnya baru masuk kerja sebagai tenaga juru masak di sebuah kedai. Korban mulai masuk kerja sekitar pukul 13.00.
“Korban bekerja di sebuah rumah makan kedai Deva di jalan Beringinbendo bersama beberapa rekan-rekannya,” katanya.
Sekitar pukul 14.30, salah seorang rekannya melihat korban keluar dari rumah makan itu. Korban keluar ke belakang kemudian berdiri di pinggir rel kereta api jalur ganda tersebut.
Nah, tidak lama kemudian, ada kereta api Dhoho dengan nomor loko 406 jurusan Mojokerto-Surabaya melintas dari barat ke timur. Akibatnya korban terserempet hingga tubuh korban mengalami luka berat.
“Kejadian itu menyebabkan korban meninggal di lokasi kejadian,” terangnya.
Korban kemudian dievakuasi dan dibawa menggunakan ambulans ke Rumas Sakit Anwar Medika Balongbendo. Tujuannya untuk dilakukan visum et repertum. Sejumlah saksi juga sudah diminta keterangannya.
“Kami imbau agar masyarakat untuk lebih berhati-hati kembali dan menjauhi rel perlintasan kereta api,” tegasnya.
Jalur ganda alias double track Stasiun Sepanjang-Mojokerto itu sejatinya baru sepekan beroperasi. Petugas dari PT KAI Daop 8 Surabaya juga sudah melakukan sosialiasi agar masyarakat lebih waspada lagi. Tujuannya tidak lain agar kejadian semacam itu tak terjadi.
sumber sapanusa id
