Kecelakan maut hingga menyebabkan korban jiwa terjadi di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, Lingkungan Biluk Poh Kangin, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Kamis (4/5) sore.
Korban yang seorang ibu rumah tangga (IRT), Anak Agung Ayu Putu Wirati, 59, tewas dalam kondisi mengenaskan setelah tergilas truk yang hendak didahuluinya.
Kecelakaan di Jalan Umum Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di kilometer 86-87 tersebut terjadi pada sekitar pukul 16.30 Wita. Saat kejadian itu, korban Putu Wirati yang warga Lingkungan Sawe Rangsasa, Kelurahan Dauhwaru, Kecmamatan Jembrana, mengendari motor Yamaha Jupiter MX nopol DK 2501 ZF. Korban terlibat kecelakaaan dengan truk Mitsubishi Fuso nopol DK 8213 WR yang dikemudikan I Made Suardana, 44, asal Banjar Dinas Bangkiang Mayung, Desa Meliling, Kecamatan Kerambitan, Tabanan.
Dari informasi, kecelakaan itu berawal saat kedua kendaraan sama-sama melaju dari arah barat ke timur atau dari arah Gilimanuk menuju Denpasar. Saat mendekati TKP, dengan kondisi jalan tikungan landai ke kiri, beraspal baik, marka jalan putus-putus, dengan situasi arus lalulintas sedang, korban berusaha mendahului truk Fuso yang melaju di depannya.
Namun saat hendak mendahului truk Fuso tersebut, pada saat bersamaan dari arah berlawanan datang sebuah truk tak dikenal. Karena hal tersebut, korban berusaha bermanuver ke kiri. Saat berusaha menghindari tabrakan dengan truk dari arah berlawanan, korban menyerempet perisai kolong kanan truk yang hendak didahuluinya tersebut.
Nahas saat terjadi serempetan itu, korban pun terjatuh ke bawah dan tergilas roda kanan belakang truk Fuso tersebut. Akibat kecelakaan itu, korban mengalami cedera serius dengan kondisi kepala hancur dan meninggal dunia di tempat kejadian.
Kasi Humas Polres Jembrana Iptu I Made Astawa Astiawan mengatakan, begitu menerima laporan kecelakaan itu, petugas kepolisian sudah langsung datang ke tempat kejadian. Jenazah korban sempat dibawa ke rumah sakit sebelum kemudian diserahkan ke pihak keluarga. “Selain mengevakuasi korban, juga diamankan barang bukti, dan pemeriksaan saksi-saksi,” ujarnya.
Dari pemeriksan sementara, kata Iptu Astawa, kecelakan maut itu diduga terjadi karena kurang hati-hatian korban yang hendak menyalip truk di depannya. Di mana saat hendak mendahului itu, korban diduga tidak memperhatikan arus kendaraan dari arah berlawanan. Selain menyebabakan korban meninggal dunia, motor yang dibawa juga diketahui mengalami sejumlah kerusakan dan diperkirakan menyebabkan kerugian materiel Rp 500.000. “Kasusnya juga masih didalami. Sementara sopir truk masih diperiksa sebagai saksi,” terang Iptu Astawa.
sumber nusabali.com