Kecelakaan Adu Banteng di Tanjakan Sambeng, Pemotor Patah Kaki

Kecelakaan Adu Banteng di Tanjakan Sambeng, Pemotor Patah Kaki
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua kendaraan terjadi di Tanjakan Sambeng di Dusun Jentir, Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat (19/8/2022) siang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun pengendara motor mengalami patah kaki bagian kanan.

Kecelakaan itu bermula saat sepeda motor Honda Vario berpelat nomor AB 4589 LM yang dikendarai Syahrul Ahmad asal Pampang, Kapanewon Paliyan, melaju dari arah atas atau Ngawen menuju Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Setibanya di lokasi kejadian, pengendara motor berusaha menyalip truk, nahasnya dari arah berlawan melaju mobil Toyota Agya berpelat AB 1191 DI yang dikemudikan Ma’ruf Amarzuki.

Kasubbag Humas Polres Gunungkidul, AKP Suryanto, mengatakan karena jarak yang terlalu dekat kecelakaan pun tidak bisa dihindarkan. Pihak Unit Penegakkan Hukum Satlantas Polres Gunungkidul sudah menangani kecelakaan ini.

Dia menyampaikan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun, pengendara sepeda motor atas nama Syahrul Ahmad mengalami patah kaki di bagian kanan. Sedangkan korban sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

“Untuk pengemudi mobil tidak apa-apa,” jelas dia.

Selain ada yang patah kaki, akibat peristiwa ini sepeda motor yang dikendarai ringsek karena bagian depan pecah serta dashboard samping kanan dan kiri juga mengalami kerusakan.

“Untuk mobil mengalami kerusakan di bagian bamper depan,” ungkapnya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Gunungkidul, Iptu Darmadi, mengatakan sedang mendatangi lokasi kejadian untuk pemeriksaan serta olah tempat kejadian perkara. Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan juga diamankan sebagai barang bukti.

“Masih kita tangani kasusnya,” kata Darmadi.

Ia berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran agar selalu berhati-hati pada saat di jalanan. Ada baiknya saat akan menyalip memperhatikan kondisi sekitar, terutama dari arah berlawanan guna menghindari terjadinya kecelakaan.

“Pastikan dari arah berlawanan benar-benar kosong, baru setelahnya menyalip. Selain itu juga perhatikan marka jalan yang tidak boleh dilanggar,” katanya.

sumber solopos.com