Lima orang dalam satu keluarga tewas ditabrak kereta api di Dusun Kasuran, Desa Rejoso Lor, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, terkenal sebagai keluarga agamis. Mereka dikenal sebagai keluarga aktif dalam pengajian dan senang berbagi dengan para tetangganya.
Muhammad Said (42) sehari-harinya bekerja sebagai penjual barang pecah belah di Pasar Besar Kota Pasuruan. Sementara istrinya, Mina Qumairi (32) sebagai ibu rumah yang terkenal pendiam.
Di sela-sela kesibukannya mereka aktif mengikuti pengajian rutin di musala dekat rumahnya.
“Pak Said dan keluarganya selalu hadir di pengajian musala sini, lima kali seminggu,” kata Sofwan, Ketua RT setempat, Minggu (1/1/2023).
Muhammad Said merupakan alumnus Ponpes Salafiyah, Kebonsari. Ia memiliki jiwa sosial tinggi dan selalu menyumbang makanan kecil dan minuman ke acara pengajian.
Ia juga mendidik anak-anaknya dengan ajaran agama sejak dini. Anak pertama yang tidak ikut jadi korban kecelakaan kereta yakni Muhammad Sholeh Marzuqi (14) disekolahkan di salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Sementara anak-anaknya yang lain selalu dibiasakan untuk membaca Al Quran dan diajak ke majelis pengajian.
Lurah Kebonsari, Mulyono, mengatakan keluarga ini memang terkenal baik dan juga taat beragama. Bahkan prosesi salat jenazah kelima korban juga dipimpin oleh Habib Taufiq Assegaf, satu ulama besar dan pengasuh Pondok Pesantren Sunniyah Salafiyah di Kota Pasuruan.
“Semoga amal ibadah keluarga ini diterima di sisi-Nya dan segala dosanya diampuni,” tandas Mulyono.
Sebelumnya, kecelakaan melibatkan KA Tawangalun terjadi di Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Lima orang yang diketahui satu keluarga naik satu sepeda motor tewas di lokasi akibat tertabrak KA.
Insiden tragis ini terjadi di perlintasan KA tidak berpalang pintu di KM 69+3/4 petak jalan Pasuruan-Rejoso, Dusun Kasuran, Desa Rejoso Lor, Sabtu (31/12/2022) pukul 18.31 WIB.
sumber detik.com
