Kecelakaan Bus Semeru Putra Transindo Berisi 50 Penumpang Asal Semarang di Sarangan Magetan, 7 Orang Tewas

Kecelakaan Bus Semeru Putra Transindo Berisi 50 Penumpang Asal Semarang di Sarangan Magetan, 7 Orang Tewas
Jajaran Polres Magetan bersama tim melakukan evakuasi korban kecelakaan maut Bus Semeru Putra Transindo yang terjun ke jurang sedalam 15-20 meter, di jalur Sarangan-Tawangmangu, wilayah Dusun Mojosemi, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan Jawa Timur.

Bus wisata berisi total 52 penumpang asal Manyaran Kota Semarang Jawa Tengah tersebut mengalami kecelakaan maut saat menuju lokasi wisata Telaga Sarangan dan Grojogan Sewu.

Ketika tiba di jalur Sarangan-Tawangmangu pada Minggu (4/12/2022) sekitar pukul 11.00 WIB, kecelakaan terjadi, bus terjun ke jurang.

Sebuah bus rombongan wisata dari Kota Semarang masuk jurang sedalam lebih dari 10 meter di jalur maut Sarangan – Tawangmangu. Bus diduga mengalami kerusakan rem sehingga menabrak besi pembatas jalan dan masuk jurang.
Sebuah bus rombongan wisata dari Kota Semarang masuk jurang sedalam lebih dari 10 meter di jalur maut Sarangan – Tawangmangu. Bus diduga mengalami kerusakan rem sehingga menabrak besi pembatas jalan dan masuk jurang. (KOMPAS.com/SUKOCO)

Laporan sementara ini menyebut korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut bus berpenumpang rombongan warga Kota Semarang itu berjumlah 7 orang termasuk sopir.

Jajaran Polres Magetan pun melakukan evakuasi dan korban dibawa ke Rumah Sakit Dr Sayidiman, Magetan.

Data korban

Data korban menurut keterangan Kasi Humas Polres Kabupaten Magetan, AKP Budi Kuncahyo, disebutkan sebanyak 7 orang meninggal dunia.

Disebutkan bus tersebut berisi 52 orang yakni 2 kru bus dan 50 penumpang.

“Korban meninggal di TKP 7 orang termasuk pengemudi. Laki-laki 4 orang, perempuan 3 orang.” katanya.

Jumlah korban luka 32 orang dan tidak mengalami luka sebanyak 13 orang.

“Korban luka ringan 32, laki laki dewasa 17, 2 anak, perempuan dewasa 12, anak perempuan 1. Penumpang yang tidak mengalami luka 13 orang,” ucap dia.

Menurutnya, korban kecelakaan dievakuasi ke Rumah Sakit Dr Sayidiman, Magetan.

Kapolres Magetan, AKBP Muhammad Ridwan, mengatakan, fokus saat ini adalah melakukan evakuasi korban.

Lokasi kecelakaan cukup sulit karena kendaraan berada di jurang dengan kedalaman 15 sampai 20 meter.

“Dengan bantuan stakeholder terkait bisa dilaksanakan evakuasi dan korban dibawa ke RSUD Sayidiman Magetan, sementara 7 korban, namun kami akan mengecek kembali jumlahnya termasuk yang luka luka,” ujarnya.

Kronologi kecelakaan

AKP Budi Kuncahyo mengatakan, bus wisata itu berada di posisi atas hendak berjalan melewati turunan.

“Setibanya tempat kejadian di tikungan atas Lawu Grand forest, bus tidak dapat dikendalikan, seharusnya bus belok kiri menikung,” ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com, Minggu.

Namun bus justru berjalan lurus hingga menabrak pembatas jalan atau guardrail (pembatas besi) yang mengakibatkan meluncur ke jurang serta menabrak pohon.

Bus terguling ke kiri dan baru berhenti.

Sopir bus itu terjepit dan meninggal di lokasi. Korban tewas lainnya adalah 6 penumpang serta beberapa mengalami luka.

“Pengemudi terjepit dan meninggal, penumpang lainnya mengalami luka luka serta meninggal,” kata dia.

“Kerusakan pada bagian depan hancur dan bagian sisi kiri bus. Mesin bus berhenti dan kondisi tidak menyala,” jelas dia.

Tujuan bus

AKBP Muhammad Ridwan, mengatakan, masih fokus melakukan evakuasi korban.

Menurutnya, lokasi kecelakaan cukup sulit karena kendaraan berada di jurang dengan kedalaman 15 sampai 20 meter.

Menurut informasi yang didapat, bus tersebut dari Semarang hendak menuju Sarangan.

Rem blong

Kasatlantas Polres Magetan AKP Trifona Situmorang mengatakan, bus ini membawa rombongan wisatawan dari Desa Manyaran, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Kecelakaan maut ini terjadi diduga akibat bus mengalami gangguan rem.

“Diduga remnya blong, tadi ada anggota pegang remnya panas,” kata dia dikutip dari Kompas.com.

Kesaksian warga

Sunardi, warga yang tinggal dekat lokasi kejadian, mengatakan sopir bus menjadi korban tewas terakhir yang dievakuasi.

Tubuh sopir disebut terjepit badan bus sehingga butuh waktu untuk dikeluarkan.

“Ada dua jam kita melakukan evakuasi karena terjepit kursi dan body mobil. Kita pakai linggis untuk evakuasi,” ujar Sunardi di lokasi kejadian.

Sementara, musibah kecelakaan maut bus rombongan asal Kota Semarang ini membuat warga Manyaran berduka.

Laporan kompas.com, suasana duka menyelimuti Kelurahan Manyaran, lantaran 7 warganya tewas atas kejadian tersebut.

Warga RT 5 RW 02 Kelurahan Manyaran pun memasang tenda duka menyambut kedatangan jenazah korban yang meninggal dalam kecelakaan itu.

sumber TribunJogja.com