Senin sore, 27 Mei 2024, suasana di Jalan Lintas Timur KM. 177 Desa Sungai Penoban, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, berubah menjadi mencekam. Hujan yang baru saja reda meninggalkan jalanan licin dan berbahaya. Di sinilah sebuah truk Mitsubishi Fuso bermuatan tanah Basecose dengan nomor polisi B 9533 PYT kehilangan kendali dan terguling, menewaskan tiga orang.
Kasi Humas Polres Tanjabbar, Iptu Hendri S, menjelaskan kejadian tragis ini. Truk yang berjalan dari arah Jambi menuju Pekan Baru tiba-tiba kehilangan kendali saat melintasi jalan yang menurun dan menikung ke kiri. “Saat setiba di jalan penurunan dan menikung ke kiri dan dalam kondisi jalan licin setelah hujan, truk tersebut lepas kendali sehingga masuk ke jalur kanan,” ujarnya pada Selasa, 28 Mei 2024.
Di jalur tersebut, truk bertemu dengan jalan berlubang yang memperparah situasi. Truk terguling, dan bagian bak belakangnya menghantam sepeda motor Honda Revo Fit dengan nomor polisi BH 5093 OP yang berjalan dari arah berlawanan. Tabrakan tersebut menyebabkan tiga orang yang berada di sepeda motor tersebut tewas.
Korban yang meninggal dunia adalah Romenta Huta Gaol (39), Revina Turnip (14), dan Rafael Turnip (10), semuanya warga RT. 009 Desa Sungai Penoban, Kecamatan Batang Asam, Tanjab Barat. “Ada yang meninggal di lokasi kejadian dan dua meninggal di Puskesmas Suban,” ujar Iptu Hendri S, mengungkapkan dengan nada sedih.
Di sisi lain, pengemudi truk Mitsubishi Fuso, Hendri Alhamid (25), warga Dusun Tobek Panjang, Kecamatan Koto Taluk, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, berhasil selamat tanpa cedera. “Kalau sopir mobilnya sehat dan selamat,” imbuh Iptu Hendri.
Kecelakaan ini menyebabkan kerugian material sekitar Rp 2 juta. Mobil truk mengalami pecah kaca pada bagian depan, sedangkan sepeda motor milik para korban mengalami pecah lampu depan dan pecah speedometer.
Tragedi ini menjadi pengingat kelam akan bahaya jalanan licin dan kondisi jalan yang buruk. Di balik angka-angka statistik kecelakaan, terdapat nyawa dan keluarga yang hancur. Senin sore itu, di Jalan Lintas Timur, tiga kehidupan berakhir dengan tragis, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan komunitas mereka.
Masyarakat berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati serta memperhatikan kondisi jalan demi keselamatan bersama. Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti Desa Sungai Penoban, mengenang Romenta, Revina, dan Rafael yang pergi terlalu cepat.
sumber jambilink