Nahas, dialami Muzaeni, 34, warga Desa Yosorejo, Kecamatan Gringsing. Ia tewas kecelakaan di jalan Desa Krengseng, Kecamatan Gringsing, Kamis (17/11) sekitar pukul 17.00 WIB. Parahnya, sepeda motor Astrea bernopol H 2556 DP yang dikendarainya adu banteng dengan Suzuki Satria bernopol B 6940 CUA.
Insiden bermula saat Satria yang dikendarai Ragil Krisyanto, 20, warga Desa Kebondalem, melaju dari arah selatan dengan kecepatan tinggi. Sampai di pertigaan lapangan ada sepeda motor asing yang belum diketahui identitasnya menyeberang. Ragil berusaha menghindar dengan membanting stang kemudi ke kanan.
Sepeda motor asing berhasil dihindari tetapi ada sepeda motor lain dari arah utara yang dikendarai Muzaeni. Adu banteng tidak bisa dihindari hingga mengakibatkan Muzaeni tewas di lokasi kejadian. “Satria melaju sangat kencang sampai orang-orang di pasar berteriak,” kata saksi.
Muzaeni menderita luka kepala dan paha kanan patah. Sedangkan Ragil mengalami luka parah dan kritis. Kedua sepeda terlihat rusak berat akibat kerasnya benturan. Dibalik kecelakaan itu ada kabar mengenaskan tentang Muzaeni yang baru dua hari membeli sepeda motor. Suparjan seorang kerabat menceritakan jika Muzaeni merupakan anak tunggal yang tinggal berdua dengan ibunya yang sudah tua.
“Muzaeni itu anak yang lugu tapi rajin dan baru bisa naik motor. Dia lagi senang-senangnya,” kata Suparjan.
Ibunda Muzaeni, Wartini tidak percaya anak semata wayangnya meninggal. Sampai malam Wartini masih keliling naik sepeda ontel membawa senter mencari anaknya yang belum pulang. Diam-diam ada kerabat yang mengikuti karena tidak tega. Setelah ambulans yang membawa jasad Muzaeni datang barulah Wartini paham dan seketika histeris.
sumber radarsemarang.jawapos.com