Kecelakaan Pemotor Honda Scopy Tewas Terlindas Truk Tronton di Pematang Siantar

Kecelakaan Pemotor Honda Scopy Tewas Terlindas Truk Tronton di Pematang Siantar
Hendak memotong dari kiri, Ahmad Yusril Mahendra (23) tewas usai dilindas truk bermuatan besi di Jalan Medan Km 3,5, Kota Siantar, Selasa (13/12/2023).

Pria yang bekerja di perusahaan leasing tersebut tewas dengan kondisi mengenaskan.

Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Siantar, Ipda Sawal Nasution menerangkan, hingga kini pihaknya masih mengambil keterangan saksi di lokasi kejadian yang melihat peristiwa tersebut.

“Informasi yang kami terima, baik sepeda motor dan truk satu arah melintas di Jalan Medan. Sepeda motor dan truk satu arah dari arah Medan menuju Kota Siantar. Setibanya di TKP terjadi kecelakaan,” ujar Sawal pascakecelakaan.

Sawal menerangkan, secara singkat soal penyebab terjadinya kecelakaan yang menewaskan pengendara sepeda motor di Jalan Medan, Kota Siantar tersebut adalah lantaran pengendara motor hendak memotong dari sebelah kiri truk.

“Kecelakaan terjadi karena sepeda motor hendak mendahului truk dari sebelah kiri. Untuk penyebabnya masih penyelidikan,” pungkasnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, sopir truk bernuatan besi bernomor polisi BK 8815 CO, Alpon Marpaung (39) mengatakan, dirinya sendiri sempat tidak melihat adanya sepeda motor melaju dari arah belakang baik kanan dan kiri.

Sehingga tak sadar telah melindas sepeda motor Scoopy bernomor polisi BK 2483 WAJ yang dikendarai korban.

“Aku di jalur ku. Kan ada itu di kiri dan kanan garis putih. Aku di jalur ku, jalan pelan. Ku lihat kaca spion kiri kanan tidak ada, tiba-tiba ada orang yang bilang. Ku lihat korban sudah di kolong truk,” ujar Alpon yang mengaku datang dari Belawan, Medan menuju Porsea, Kabupaten Toba.

Jenazah korban pun dievakuasi oleh petugas Unit Laka Sat Lantas Polres Siantar ke ruang Instalasi Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Djasmen Saragih Siantar untuk dilakukan visum.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebelum tewas kecelakaan, korban berangkat dari rumahnya di Jalan Melati dan hendak bekerja di FIF Group. Hal itu merupakan kegiatan sehari-hari korban semasa hidup

Di ruangan Instalasi Jenazah, kerabat dan orang tua korban yang datang tampak menangisi kepergian korban.

Bahkan beberapa orang kerabat yang datang masih memakai pakaian kerja untuk menanti jenazah dibawa ke rumah duka.

“Aduh anakku, jantung ku, buah hati mamak nak, kenapa jadi seperti ini,” tangis ibu korban sembari memeluk anaknya yang lain.

Sementara itu, kerabat kerja korban turut menyampaikan kalau korban bekerja di FIF Grup sebagai surveyor.

Korban melakukan aktivitas sehari-hari sebagai petugas survey calon konsumen perusahaan.

“Iya bang dia kerja di FIF sebagai Surveyor, dia sudah tiga tahun kerja di Jalan Sudirman,” ucap ND kembali.

sumber Tribun-Medan.com