Selepas maghrib, warga Dusun Babadan, Desa Dimong, Kecamatan/Kabupaten Madiun, curiga mendapati sepeda motor yang terparkir di tengah lahan persawahan. Jauh dari permukiman maupun jalan umum. Pun, dekat dengan rel kereta api (KA).
Warga mengira pemilik motor sedang memancing. Tapi, tidak ada siapa-siapa di lokasi tersebut. Lalu coba dicek, ternyata ada sesosok jasad tergeletak di dekat perlintasan KA. ‘’Korban ditemukan sekitar pukul 18.40, Selasa (24/1),’’ kata Kapolsek Nglames AKP Agus Priyanto kemarin (25/1).
Mengetahui ada korban tewas, warga langsung melaporkan ke polisi khusus KA (polsuska). Polsuska pun meneruskan laporan tersebut ke polsek setempat. Mereka bergegas menuju tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim Inafis Polres Madiun untuk proses identifikasi korban. Pun, membawanya ke RSUD Caruban untuk otopsi.
Polisi sempat kesulitan mengidentifikasi jasad korban. Sebab, handphone maupun KTP korban hancur. Berbekal foto di KTP yang tersisa dan nomor polisi sepeda motor korban, petugas berhasil mendapatkan identitas korban. Jasad laki-laki 43 tahun itu adalah Darsono, warga Desa Mojopurno, Kecamatan Wungu.
Kepastian itu diperkuat keterangan kerabat korban yang datang ke TKP untuk mengonfirmasi bahwa jasad itu keluarganya. Darsono tewas tertabrak KA Kahuripan relasi Blitar-Kiara Condong Bandung di kilometer 158+5. ‘’Keterangan warga sekitar, sebelumnya beberapa kali mengetahui korban sering mondar-mandir di sekitar perlintasan KA itu,’’ ungkapnya.
Menurut Agus, kejadian serupa kerap terjadi di sekitar perlintasan KA tersebut. Sejatinya, lanjut dia, perlintasan tersebut cukup aman untuk warga berlalu-lalang. Sebab, meski tidak berpalang pintu, namun sudah tersedia jalan di kolong rel KA. ‘’Sudah kami sosialisasikan secara masif, jika berkegiatan di sekitar perlintasan KA untuk senantiasa waspada dan tengok kanan kiri,’’ pungkasnya.
sumber radarmadiun.jawapos.com