Terjadi kecelakaan lalu lintas di Simpang D Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten Mesuji, Lampung, Rabu (9/11/2022).
Menurut pengendara yang melintas di area lokasi kejadian kecelakaan, Didi, lakalantas di Jalintim Mesuji ini melibatkan kendaraan truk tangki dan sepeda motor yang berlawanan arah.
“Kebetulan saya melintas lokasi kecelakaan itu dan melihatnya sebentar, kendaraan sepeda motornya hangus sama mobil bagian depan truk tangki hangus terbakar,” ujar Didi menceritakan kecelakaan di Jalintim Mesuji tersebut.
Dari kejadian kecelakaan itu, ungkapnya, mengakibatkan dua orang meninggal dunia yang mengendari sepeda motor.
“Jadi ada dua yang meninggal, bapak dan anaknya. Kalau pengendara truk mobil saya tadi tidak melihatnya,” ucapnya.
Sebelumnya kecelakaan juga mengakibatkan dua orang meninggal dunia di wilayah Lampung Utara.
Dua orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di jalan raya Desa Surakarta, Abung Timur, Lampung Utara terjadi Senin (31/10/2022) sekitar pukul 07.00 WIB,
Dua orang yang meninggal dalam kecelakaan di Desa Surakarta, Abung Timur, Lampung Utara diketahui bernama Muntaha (30) warga Bangun Sari, Abung Surakarta, Lampung Utara dan Eko Waluyo (32) warga Desa Tata Karya, Abung Surakarta, Lampung Utara.
Dua orang meninggal dalam kecelakaan di Desa Surakarta, Abung Timur, Lampung Utara meninggal di lokasi kejadian.
Menurut Iyik (36) salah satu kerabat korban menerangkan keluarganya ada yang menjadi korban kecelakaan.
Saat itu, keluarga yang terdiri dari kakak Ipar, adik Ipar, mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.
Dirinya mengetahui kecelakaan itu dari cerita sang adik, dimana kendaraan Grand Max yang ditumpangi akan ke suatu tempat untuk mencabut singkong.
Di tengah perjalanan, tepatnya di Desa Surakarta, kendaraan yang ditumpangi keluarganya itu hendak menyalip truk di depannya.
“Entah gimana lagi, apa apes mobilnya sampai tabrak tiang listrik,” katanya.
Kemudian, ia ditelepon oleh polisi, jika kendaraan yang dinaiki kerabatnya mengalami kecelakaan.
Dia lantas beranjak menuju rumah sakit umum Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara.
Saat ini, keluarganya dirawat di ruang perawatan saraf.
Sementara, Raji, ayah Neno mengaku tadi pagi sebelum berangkat bertemu dengan Eko Waluyo, korban yang meninggal.
Saat itu korban sempat berujar kepadanya, “Tinggal muat singkong. Paling nanti siang sudah balik,” katanya menirukan ucapan korban.
Ia tidak menyangka, jika kata balik dari Eko merupakan kata terakhir kepadanya, dan meninggal dalam kecelakaan lalu lintas tersebut.
Kasatlantas Polres Lampung Utara, Inspektur Satu Joni Charter mengatakan kejadian lakalantas itu terjadi antara mobil truk Mitsubishi warna kuning BE 9713 JE dengan Daihatsu pikap Grand Max warna hitam BE 8714 JF.
Pengemudi truk Tayeb (51) warga Desa Bangun Sari, Abung Surakarta, Lampung Utara.
Sedangkan pengemudi gran Max Siswanto (48) warga Bangun Sari, Abung Surakarta, Lampung Utara.
“Di kendaraan truk hanya supir saja isi dalam mobil. Sedangkan penumpang di Grand Max berisi 9 penumpang,” katanya.
Joni menerangkan, berdasarkan keterangan saksi yang ada di lokasi, kejadian berawal kendaraan Pick Up Grand Max yang berjalan dari arah Desa Tata Karya menuju Desa Bumi Agung, Abung Timur.
Saat itu, kendaraan tersebut mendahului truk dengan kecepatan tinggi.
Setelah mendahului, kendaraan oleng, hilang kendali.
Kemudian masuk kekebun singkong yang ada di sebelah kiri.
Selanjutnya, kendaraan pikap tersebut keluar lagi ke jalan raya dan tersrempet truk yang didahului.
“Terjadilah kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, luka-luka dan kerusakan kendaraan,” katanya.
Ia mengatakan untuk korban yang alami luka, dirawat di Rumah zakati Umum Daerah Ryacudu, Kotabumi, Lampung Utara.
Sementara, untuk yang meninggal dunia sudah dibawa kerumah duka untuk di kebumikan.
Kerugian material akibat kecelakaan itu ditaksir Rp 20.000.000,-
Kendaraan pikap mengalami pecah kaca bagian depan, rusak pintu kiri.
Kasat Lalu Lintas Polres Lampung Utara, IPTU Joni Charter menerangkan dirinya mengimbau kepada pengemudi mobil, hendaknya tidak kebut dalam mengemudi.
Kemudian, yang tidak kalah penting, tetap mematuhi rambu lalu lintas.
Pada kecelakaan tersebut, kondisi jalan di Desa Surakarta, jalannya lurus.
Marka jalan di tempat itu, terlihat ada. Namun di beberapa tempat memang tidak ada marka jalan.
Untuk cuaca, kondisi saat kecelakaan sedang cerah, jadi tidak mengganggu pandangan.
Sedangkan, kondisi jalan yang dilewati berlubang, dengan kedalaman sekitar 5 cm.
“Tetap hari-hati membawa kendaraan, baik di siang, pagi ataupun malam hari,” ujarnya.
sumber lampung.tribunnews.com