Kasus kecelakaan tunggal bus pariwisata yang terguling di Ciater, Subang, Jawa Barat, Minggu (4/6) sekitar pukul 19.00 WIB, ternyata disebabkan oleh rem yang tidak berfungsi dengan baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Asep Setiawan(42) sopir bus saat ditemui di RSUD Ciereng Subang, Senin (5/6).
Menurut Asep, saat dalam perjalanan dari Lembang, kondisi rem kendaraan baik-baik saja tak ada kendala selama dalam perjalanan.
“Namun setelah memasuki Tangkuban Parahu, rem kendaraan mulai masalah, dan saya sempat berhenti memeriksa rem tersebut sehingga kembali berfungsi dengan baik,” katanya.
Kondisi sopir bus pariwisata saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD Subang. Foto: kumparan
Dikatakan Asep, rem kembali bermasalah saat mulai memasuki turunan di kawasan D’Castello. Walaupun saat itu kecepatan hanya 30 km per jam, namun kondisi jalan menurun.
“Di turunan D’Castello, rem kendaraan kembali bermasalah ‘ngebagel’, atau tiba-tiba rem keras tak bisa di injak,” ucapnya.
Saat tahu rem tak berfungsi, sopir meminta kepada kondektur untuk memerintahkan para penumpang mundur ke belakang dan mengosongkan tempat duduk di bagian kanan.
“Sengaja saya tabrakan ke pohon agar mobil berhenti, sebab kalau tidak ditabrakan ke pohon bisa menabrak kendaraan lain yang bisa menimbulkan korban banyak,” ucapnya.
“Alhamdulillah! setelah di tabrakan ke pohon dan terguling tidak menimbulkan korban jiwa dan hanya beberapa penumpang mengalami luka ringan, termasuk saya sendiri mengalami luka ringan,” imbuhnya.
Kondisi bangkai kendaraan bus pariwisata yang alami kecelakaan terguling di Ciater turunan D’Castello. Foto: kumparan
Akibat kecelakaan tersebut, Bus Pariwisata berpenumpang 58 orang pelajar Tsanawiyah asal Kota Serang Banten tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah di bagian depan dan samping kanan akibat terguling dan menabrak pohon.
Sekalipun tak menimbulkan korban jiwa, beberapa korban yang mengalami luka-luka dirawat di Puskesmas Jalancagak dan Palasari serta RSUD Subang. Setelah mendapat perawatan di Subang, hari ini Senin (5/6) semuanya sudah dirujuk ke RSUD Serang
“Semua korban yang dirawat di RSUD Subang totalnya 6 orang, terdiri dari 4 laki-laki alami luka lecet dan 2 perempuan alami patah tulang,” ujar Humas RSUD Subang, dr.Wawan Gunawan, Senin(5/6/2023)
Wawan mengatakan rujukan ke RSUD Serang itu atas perintah dari Bupati Serang.
“Hanya tinggal sopir yang dirawat di RSUD Subang, semua penumpang baik yang dirawat di RSUD Subang maupun Puskesmas Jalancagak dan Palasari, semuanya sudah dirujuk ke RSUD Serang,” kata dr.Wawan Gunawan
Bus pariwisata itu mengalami kecelakaan di turunan Nagrog, Kampung Palasari desa Ciater Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Minggu (4/6) sekitar pukul 19.00 WIB.
Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan saat ini Satlantas Polres Subang masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan tunggal tersebut.
“Bangkai Kendaraan Bus Pariwisata tersebut saat ini sudah berada di Terminal Subang untuk proses penyelidikan oleh pihak Dishub dan Satlantas polres Subang,” katanya.
sumber kumparan.com