Satu unit truk tangki pengangkut air hilang kendali dan menabrak sejumlah lapak pedagang di depan Pasar Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023) pagi. Kecelakaan ini mengakibatkan lima orang mengalami luka dan merusak sejumlah gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL).
Kejadian bermula saat truk berpelat nomor AE 9377 KB yang dikemudikan Khoirul Amin, 22, warga Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi melaju dari arah Jogorogo menuju Kota Ngawi. Sesampainya di lokasi kejadian, diduga penyakit epilepsi yang diderita sopir kambuh.
Akibatnya terlihat truk tangki pengangkut air tersebut hilang kendali dan menghantam kerumunan orang yang tengah berbelanja di depan Pasar Paron.
Danang, salah seorang saksi mata yang mengemudi di belakang truk pengangkut air tersebut, menuturkan, dia melihat sopir sudah mulai hilang kendali beberapa meter dari lokasi kejadian. Truk tersebut oleng dan melaju dengan kecepatan yang cukup kencang.
“Sudah saya klakson, saya suruh berhenti, mungkin sudah kambuh epilepsinya sehingga truknya terus oleng. Kecepatannya lumayan,” kata Danang.
Mengetahui hal tersebut Danang lantas membunyikan klakson untuk memperingatkan sopir truk. Beberapa kali diklakson namun sopir truk tidak merespon. Hingga akhirnya truk tidak bisa dikendalikan dan menabrak sejumlah pedagang dan lapak pedagang. Akibatnya lima orang termasuk sopir dan dari pedagang mengalami sejumlah luka hingga patah tulang.
“Sudah saya tegur dengan klakson tetapi tidak berhenti, baru berhenti setelah menabrak pedagang dan masuk pelataran pasar,” ujar Danang.
Sementara itu Rusmiati salah seorang korban mengatakan, saat kejadian dirinya tengah menjajakan dagangannya. Pada saat itu dia tidak menyadari ada truk tangki pengangkut air yang melaju mengarah kepadanya. Sebelum sempat menyelamatkan diri tiba-tiba Rusmiati sudah jatuh tertimpa sepeda motor yang berada di sebelahnya.
“Waktu itu saya sedang jualan sayur, ketika teman saya berteriak ada truk saya belum sempat nengok. Akhirnya ada suara benturan saya tidak sempat lari dan akhirnya tertimpa motor,” katanya.
Rusmiati menambahkan, kecelakaan itu terjadi sangat cepat. Dia baru menyadari yang membuatnya jatuh tertimpa sepeda motor hingga menyebabkan patah kakinya adalah truk tangki yang hilang kendali.
“Setelah saya jatuh dan merasakan sakit pada kaki saya, saya melihat sudah ada truk tangki yang menabrak pedagang lainnya. Ini kaki saya patah,” tandasnya.
Kasat Lantas Polres Ngawi AKP M Sapari membenarkan kejadian kecelakaan truk tangka pengangkut air yang menabrak sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di depan Pasar Paron tersebut. Menurutnya, kejadian itu akibat penyakit epilepsi yang diderita sopir kambuh. Sehingga sopir tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya.
“Betul kejadian kecelakaan truk tangki nyelonong menabrak dua sepeda motor dan rombong PKL. Diduga penyakit epilepsi sopir kambuh. Sehingga membuat sang sopir tidak bisa menguasai dan mengendalikan laju kendaraannya,” ujar AKP Sapari, Rabu.
Sementara polisi yang datang ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dari hasil pendataan korban luka sejumlah lima orang. Satu diantaranya mengalami patah kaki.
“Total ada lima korban, yang ditabrak adalah gerobak dan sepeda motor yang terparkir. Dari lima korban itu tiga di antaranya pemilik sepeda motor dan dua lainnya yakni PKL dan pejalan kaki,” jelas Sapari.
Untuk mendalami kecelakaan ini truk tangki air dan sejumlah sepeda motor yang terlibat kecelakaan diamankan ke pos polisi dan kasusnya ditangani Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi.
sumber solopos