Terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Pondok Cabe, Banten pada Kamis (25/2/2021).
Diketahui kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan sepeda motor dan truk.
Kecelakaan itu menewaskan dua orang yang masih balita.
Kecelakaan maut menimpa satu keluarga saat mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (25/2/2021).
Dalam kejadian itu, bayi berusia 1 tahun dan bocah 6 tahun meninggal dunia setelah dilindas truk.
Informasi yang dihimpun TribunJakarta.com, saat itu motor dikemudikan anak laki-laki diperkirakan usia belasan tahun.
Sedangkan ibu bersama anak laki-laki lain usia enam tahun dan bayi usia 1 tahun dibonceng.
Mereka tersenggol pengendara motor lainnya hingga terjatuh, ketika melaju dari arah Cirendeu menuju Persimpangan Gaplek.
Saat terjatuh, dari arah berlawanan, melintas truk dan melindas bocah laki-laki serta bayi yang jatuh itu.
“Korban naik motor tiga apa empat orang gitu sama ibunya. Yang bawa motor itu anak yang rada gedean (belasan tahun–red),” kata Hakim (75), penjual batu alam, saksi mata di lokasi kejadian seperti dilansir TribunJjakarta.com.
“Lepas dihantam (terlindas truk), ‘pruk’ dua-duanya itu,” imbuhnya.
Baca Juga: Kisah Sedih Pria yang Ditinggal Istri Selingkuh, Sempat Balik, Tapi Kembali Selingkuh dan Pergi Lagi
Hakim mengatakan, truk yang melindas melaju tidak kencang.
Namun karena tiba-tiba diduga truk tidak sempat berhenti.
“Truknya jalan enggak kencang, namanya truk ya. ‘Duk’ kepala pecah, iya yang bayi,” kata Hakim.
“(Korban) Usia satu satu tahunan lebih sama enam tahunan lebih lah,” tambahnya.
Hakim sampai tidak tega melihat kondisi bayi dan bocah yang terlindas.
“Kondisinya hancur, aduh itu yang bayi. Enggak bisa ke situ takut, ingat punya cucu.” tuturnya.
Sementara, sang ibu dan anak yang selamat mengalami luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada.
Sedangkan anak dan bayi yang tewas dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan.
“Yang dua di Fatmawati, yang dua di Bhineka,” kata Kanit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Tangsel, Iptu Budi Irawan saat dikonfirmasi.
Gelar olah TKP
PantauanTribunJakarta.com di lokasi, aparat baru saja usai menggelar olah tempat kejadian perkara.
Jalan raya digambar menggunakan cat pilox untuk menjelaskan kronologi kejadian.
Bahkan beberapa bagian tubuh bayi masih berceceran di jalan.
Bahaya Bonceng Anak di Motor
Terkait kecelakaan tragis tersebut. Kembali di ingatkan bahaya jika mengendarai motor dengan membonceng anak-anak.
Dua balita meninggal dunia usai sepeda motor yang dikendarai orang tuanya terlibat kecelakaan di ruas jalan Pondok Cabe Raya, Tangerang Selatan, Kamis (25/2/2021).
Kedua bocah tersebut terlempar dari sepeda motor dan tertabrak truk, sehingga nyawanya tidak terselamatkan.
Mengendarai kendaraan roda dua sembari memboncengkan anak, baik itu berada di bagian depan atau belakang memang cukup berisiko.
Maka dari itu, membawa anak saat naik sepeda motor tidak sangat disarankan mengingat besarnya risiko yang bisa terjadi. Hal ini seperti disampaikan oleh Head of Safety Riding Wahana Agus Sani kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sani menambahkan, jika memboncengkan anak naik sepeda motor maka saat terjadi kecelakaan dampaknya bisa sangat fatal.
“Dalam bentuk apapun tidak pernah disarankan membonceng anak di depan, apalagi yang balita. Pertama sudah jelas itu menyalahi aturan, yang kedua sangat fatal sekali dampaknya saat terjadi kecelakaan,” ujar Sani.
Kata dia, saat anak berada di depan otomatis sang anak akan menjadi tameng pengendara sepeda motor dan menahan embusan angin.
“Logikanya begini, berkendara itu kan melawan angin, artinya menaruh anak di depan sama saja menjadikan si anak sebagai tameng pelindung dari angin, binatang, debu dan lainnya. Apakah itu yang namanya sayang anak,” tutur Sani.
Pada kesempatan yang berbeda, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, selain berbahaya anak yang berada di depan juga bisa mengganggu pengendara.
“Anak yang ada di depan rawan melakukan pergerakan-pergerakan yang mengganggu operasional, bahkan sering jahil mengutak-atik perangkat yang ada di stang motor,” kata Sony.
Di samping itu, masih kata Sony, ketika anak diboncengkan di depan maka anak akan menjadi bumper ketika terjadi insiden atau pun kecelakaan. Potensi tersebut tentunya sangat berbahaya dan bisa saja mengancam keselamatan sang anak.
“Pengendara berfungsi sebagai bumper kala menghadapi kecelakaan, kalau ada anak kecil ditempatkan di depannya, maka secara tidak langsung anak tersebut dijadikan bumper,” ucapnya.
Kemudian, menempatkan anak kecil di depan juga bisa mengganggu kestabilan kendaraan ketika melaju. Pengemudi juga bisa terganggu konsentrasinya ketika harus mengambil keputusan tiba-tiba saat berkendara.
“Pengendara sebagai pengendali, mutlak harus mampu efektif dalam melakukan gerakan-gerakan yang mampu menyeimbangkan atau menstabilkan motornya. Ketika ada anak di depannya maka fokusnya akan terpecah,” ujar Sony.
sumber manado.tribunnews.com